2.4.09

Sejarah Brownies

Siapa aja sih yang boleh makan brownies ? Siapa saja. Tua, Muda, kecil, besar, laki, perempuan, karyawan, direktur, om, tante, kakek, nenek, dan siapa saja yang sudah layak untuk mengkonsumsi makanan, maka dia boleh makan brownies.

Lalu, siapa aja yang TIDAK boleh makan brownies ? Jawabnya cuma ada 2. Pertama, bayi yang belum 2 tahun. Kedua, orang yang lagi kumat diabetesnya.

Menurut wikipedia, Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti [[teobromin]], fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.

Cokelat adalah bahan utama dari kue Brownies. Ya iyalah, namanya aja udah BROWNIES, asal kata dari BROWN, yang artina adalah COKELAT.

Sampai sekarang, asal usul brownies juga masih belum pasti, hanya diperkirakan kue ini dari Amerika Serikat. Nama ”brownies” diambil dari the deep brown color of cookie. Brownies punya ciri khas warna cokelat tua kehitaman.

Kabarnya, terciptanya Brownies adalah karena “kecelakaan” alias lalainya sang pembuat dalam mengolah kue dan memasukkan baking powder. Sehingga, kue cokelat yang hendak dibuatnya jadi bantat. Apa itu bantat? Bantat adalah tidak mengembang.

Menurut situs The Amazing of Brownies, resep brownies pertama kali dipublikasikan tahun 1897 di Sears, Roebuck Catalogue. Dalam sejarah kuliner, brownies termasuk katagori cookie, kue kecil berbahan dasar tepung, rasanya manis, dengan tekstur lembut dan renyah.

Pertama kali resep ini dibukukan di The Boston Cooking School Cook Book oleh Fannie Merritt Farmer pada edisi 1906. Cake panggang lembut berbentuk kotak yang super duper kaya akan coklat. Lowney’s Cook Book oleh Maria Willet Howard, tahun 1907, memunculkan resep brownies dengan ekstra telur dan coklat batangan.

Bukan hanya sekedar kue 'basah”, brownies juga diciptakan dalam bentuk cookie kering. Sedangkan sensasi rasanya, saat ini sudah banyak sensasi rasa brownies yang dipadu dengan berbagai bahan lainnya, seperti kacang, kismis, strawberry, keju, dan lain-lain. Namun demikian, rasa utama dari brownies tidak boleh hilang.

Sebab, cokelat adalah bahan dasar dari brownies. Gimana jadinya kalau brownies berbahan dasar pisang? Kan bukan brownies namanya, tapi bananies..hehehe..:)

di Brownies Siska, masakan yang bisa diterima oleh semua golongan (dan partai) tersebut diolah dengan tetap memegang teguh hakekat dasarnya, yaitu kelezatan cokelat. Karenanya, cokelat yang menjadi bahan dasar Brownies Siska adalah cokelat yang terbaik yang nantinya akan menghasilkan rasa yang istimewa.

Plus, satu lagi keunggulan Brownies Siska, yaitu resep Cinta yang membuat brownies ini mampu menciptakan energi positif bagi yang memakannya.

Brownies Siska, Rasa Cinta, Harga Keluarga.... hehe..:)


2 comments:

  1. Hmm.. aku paling suka ama brownies... rasanya manis legit....

    ReplyDelete
  2. Pakai bahan pengawet tidak sis?? Awas brjamur ya..?

    sis punya pasti mantap ya..?

    ReplyDelete